PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP CAPAIAN IMUNISASI LANJUTAN PADA BALITA USIA 18-36 BULAN SELAMA PANDEMI COVID-19 DI DESA TUKUM KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG

The Effect of Communication, Information, and Education (IEC) For Additional Immunization Advanced In Toddlers (18-36 Months Old) During COVID-19 Pandemic In Tukum Village, Tekung Lumajang Indonesia

Authors

  • Achmad Kusyairi STIKES Hasfshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong
  • Zainal Abidin Prodi DIII Keperawatan Kampus Lumajang, Fakultas Keperawatan Universitas Jember
  • Fahruddin Kurdi Fakultas Keperawatan Universitas Jember https://orcid.org/0000-0002-3565-2637
  • Indah Ratnawati Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang

DOI:

https://doi.org/10.33023/jikep.v8i2.1133

Keywords:

KIE, Imunisasi Lanjutan, COVID-19

Abstract

Pendahuluan : Imunisasi merupakan program prioritas, capaian imunisasi tinggi dan merata bertujuan melindungi anak dari PD3I. Pentingnya melengkapi imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tingkat kekebalan tubuh dan memperpanjang masa perlindungan. Tujuan: mengetahui pengaruh pemberian KIE terhadap capaian imunisasi lanjutan selama pandemi COVID-19. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental), data diambil dari KMS dan buku KIA yang dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2021 dengan populasi 58 ibu yang memiliki balita usia 18-36 bulan yang belum lengkap mendapatkan imunisasi lanjutan dengan tehnik sampling total sampling. Desain penelitian Pre-Post design dan analisa data menggunakan Uji Mc Nemar. Hasil: Hasil penelitian didapatkan pengaruh yang signifikan dimana sebelum pemberian KIE 58 balita (100%) belum lengkap dan sesudah pemberian KIE 57 balita (98,3%) capaian imunisasi lanjutan lengkap dengan nilai p-value =0,000 < ? = 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh pemberian KIE terhadap capaian imunisasi lanjutan pada balita usia 18-36 bulan selama pandemi COVID-19 di Desa Tukum Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang. Kesimpulan: Diharapkan instansi terkait secara berkesinambungan melakukan KIE secara berkelompok tanpa melupakan KIE secara Individu dengan menggunakan media yang lebih menarik dan informatif agar imunisasi tetap lengkap saat pandemi COVID-19.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Rujis WLM, Hautvast JLA, et al.. 2011. “ReligiousSubgroups Influencing Vaccination Coveragein the Dutch Bible Belt : an Ecological Study”. BMC Public Health.Vol 11. pp102

Notoadmojo,. S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Trineka Cipta

Kemenkes RI. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi. Retrieved Mei 1, 2018, from http://hukor.depkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK%20No.%2042%20tt g%20Penyelenggaraan%20Imunisasi.pdf

Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes. 2013. Modul Pelatihan Imunisasi Bagi Petugas Puskesmas (Basic Health Worker’sTraining Module). Jakarta. Dinas Kesehatan Provinsi

Thomas TL, Strickland O, et al.. 2013. “Parental Human Papillomavirus Vaccine Survey (PHVS): Nurse Led Instrument Development and Psychometric Testing for Use in Research and Primary Care Screening”, Journal of Nursing Measurement. Vol 21 (1). Pp 96-109

Ahmed S., et al.. 2014. “Resistance to Polio Vaccination is Some Moeslim Comunities and The Actual Islamic Perspective”. Research J. Pharm and Tech. 7 (4). pp 1-2

Hadianti, D. N., Mulyati, E., Ratnanigsih, E., Sofiati, F., Saputro, H., Sumatri, H., et al. (2015). Buku Ajar Imunisasi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Sugiono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : AlfaBeta

Agung, Eka A. 2016. “Faktor yang mempengaruhi tingkat kelengkapan pemberian imunisasi lanjutanpada anak bawah tiga tahun di Puskesmas I Denpasar Selatan”

Fangidae.2016.”Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi di Puskesmas Pembantu Batuplat”

Pradila F et al.2017. ”Analisis pelaksanaan program imunisasi DPT-HB-Hib pentavalen booster pada baduta di Puskesmas Kota Semarang”

Perpustakaan uns.ac.2017. “Pengaruh interaksi antara pemberian KIE dan tingkat pendidikan terhadap pengambilan keputusan PUS untuk mengikuti program KB”

Aprilia R et al. 2018. “Hubungan pengetahuan dengan sikap ibu tentang imunisasi difteri pada anak balita di Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang”

Salsabila Nanda.2018.”Faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi lanjutanpentavalen (DPT-HB-Hib) di wilayah kerja Puskesmas Labuhan Ratu KoRiskesdas. (2018). Hasil UtamaRiset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Dinkes Provinsi Jawa Timur. (2019). Laporan Komulatif Hasil Imunisasi lanjutan Kabupaten/ Kota. Retrieved Desember31, 2019, from http://imunisasi.dinkes.jatimprov.go.id/

Imansari J et al.2019. “Hubungan komunikasi, informasi, edukasi (KIE) dengan motifasi ibudidalam melakukan mobilisasi dini post sectio caesarea”ta Bandar Lampung tahun 2018”

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 12 tahun 2017 . (2017). Retrieved January 18, 2019, from https://www.persi.or.id/images/regulasi/permenkes/pmk122017.pdf

Atventus MRL. (2019). “Buku Ajar Promosi Kesehatan”

Anggraini Yeni et al.2020. “Efektivitas pengetahuan orangtua batita terhadap ketepatan imunisasi dasar dan booster pada masa pandemi COVID-19 di posyandu wilayah kerja Puskesmas Colomadu”.

Kementerian Kesehatan, UNICEF.(2020) ”Imunisasi rutin pada anak selama pandemi COVID-19 di Indonesia : persepsi orangtua dan pengasuh”

Dinkes Provinsi Jawa Timur. (2020). Laporan Komulatif Hasil Imunisasi lanjutan Kabupaten/ Kota. Retrieved Oktober31, 2020, from http://imunisasi.dinkes.jatimprov.go.id/

Universitas Ubudiyah Indonesia, pengabdian masyarakat (kesehatan) Vol 2 No 2 (Oktober 2020) “Penyuluhan kesehatan tentang pentingnya pemberian imunisasi lanjutan booster (DPT-HB-Hib dan Campak) pada balita di wilayah kerja Puskesmas Lampung Kabupaten Aceh Besar”

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (2020): Petunjuk Teknis Pelacakan Bayi dan Baduta Belum/Tidak Lengkap Imunisasi

Kemenkes RI (2020). Surat Edaran Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit :Pelayanan Imunisasi Pada Anak selama masa Pandemi Corona Virus Disease 2019

Published

2022-06-30

How to Cite

Kusyairi, A. ., Abidin, Z., Kurdi, F., & Ratnawati, I. . (2022). PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP CAPAIAN IMUNISASI LANJUTAN PADA BALITA USIA 18-36 BULAN SELAMA PANDEMI COVID-19 DI DESA TUKUM KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG: The Effect of Communication, Information, and Education (IEC) For Additional Immunization Advanced In Toddlers (18-36 Months Old) During COVID-19 Pandemic In Tukum Village, Tekung Lumajang Indonesia. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 8(2), 318-326. https://doi.org/10.33023/jikep.v8i2.1133