HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN INTENSITAS NYERI SENDI PADA LANSIA DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT KABUPATEN MOJOKERTO
Abstract
Nyeri merupakan masalah yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi alasan mum orang mencari perawatan kesehatan. Lebih dari setengah jumlah seluruh lansia mempunyai nyeri sendi. Faktor yang dapat meningkatkan nyeri sendi antara lain aktivitas fisik, usia lebih dari 45 tahun, jenis kelamin perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan intensitas nyeri sendi di Panti Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto. Desain penelitian adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh lansia yang berada di Panti Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto pada tahun 2012 sebanyak 34 orang. Sampel yang diambil sebanyak 31 responden dengan menggunakan simple random sampling. Variabel independen adalah aktivitas fisik dan variabel dependen adalah intensitas nyeri sendi. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan wawancara. Data kemudian dianalisis menggunakan uji Mann Whitney dengan tingkat signifikan ? 0,05 dengan SPSS 19. Hasil penelitian ini didapatkan 11 responden (35,48%) mengalami intensitas nyeri berat, 21 responden (67,74%) aktivitas fisik aktif, dan dari uji atatistik didapatkan hasil signifikansi 0,039, dimana 0,039 lebih kecil dari 0,05 sehingga H1 diterima yang artinya ada hubungan antara aktivitas fisik dengan intensitas nyeri sendi pada lansia di Panti Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto. Bagi lansia yang aktivitas fisiknya aktif dan mengalami intensitas nyeri sendi berat disarankan untuk mengistirahatkan sendi dengan tidak melakukan aktivitas. Semua lansia diharapkan dapat mengatur aktivitas fisiknya dan disesuaikan dengan kemampuan.
Kata Kunci : aktivitas fisik, lansia, nyeri sendi