SIKAP IBU TERHADAP EFEK SAMPING KB SUNTIK 3 BULAN DI DESA BAKALANRAYUNG KECAMATAN KUDU
Abstract
Peningkatan laju pertambahan penduduk di Indonesia masih belum bisa dikendalikan meskipun sudah ada program KB. Salah satu sebabnya dikarenakan adanya kegagalan atau dropoutnya akseptor dari metode kontrasespsi yang digunakan. DMPA (Depo Medroksi Progesteron Asetat) atau yang sering dikenal dengan KB suntik 3 bulan merupakan alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan di Indonesia dan efek sampingnya paling sering dirasakan oleh akseptor. Efek samping ini yang menyebabkan akseptor menjadi dropout. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap ibu terhadap efek samping pemakaian KB suntik 3 bulan di Desa Bakalanrayung Kecamatan Kudu.Desain penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik 3 bulan yang mengalami efek samping sebanyak 94 orang dengan jumlah sampel 76 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Variabel yang diteliti adalah sikap ibu terhadap efek samping KB suntik 3 bulan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12-13 Juni 2013. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner. Data diolah dengan rumus skor T kemudian didistribusikan dalam tabel silang dan dianalisa dengan menggunakan prosentase.. Hasil penelitian ini menunjukkan sikap ibu terhadap efek samping pemakaian KB suntik 3 bulan, sikap positif 40 orang (52,63%) dan sikap negatif 36 orang (47,37%). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang menggunakan KB suntik 3 bulan dan mengalami efek samping memiliki sikap positif. Disarankan sebelum menggunakan KB, bidan atau tenaga kesehatan lainnya dapat memberikan konseling atau penyuluhan kepada calon akseptor KB suntik 3 bulan sehingga akseptor dapat menerima efek samping yang ditimbulkan.
Kata kunci : Sikap, efek samping, KB Suntik.