https://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jpm/issue/feedJurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan2025-09-30T00:00:00+07:00Siswati[email protected]Open Journal Systems<p style="text-align: justify;">Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan adalah jurnal yang mewadahi dan mempublikasikan pengabdian kepada masyarakat bidang kesehatan, terutama keperawatan, kebidanan, teknologi kesehatan, kesehatan masyarakat, dan bidang ilmu penunjang lainnya. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan adalah jurnal yang terbit setiap bulan Maret dan September.</p>https://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jpm/article/view/2773Pendidikan Kesehatan Untuk Meningkatkan Pengetahuan Tentang Kesehatan Mental Pada Pasien Hemodialisa2025-08-20T12:18:47+07:00Yustina Kristianingsih[email protected]Dominggus Ruku Yudit Pramono[email protected]Yunita Wiguna[email protected]<p>Kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang sejahtera baik secara fisik, mental dan sosial tidak hanya terbebas dari penyakit atau kecatatan/kelemahan. Faktor pemicu gangguan jiwa meliputi faktor biologis, psikologis dan sosial budaya. Faktor biologis seperti kelainan otak organik, genetic dapat memicu terjadinya gangguan kesehatan mental. Ketidakmampuan beradaptasi pada masalah yang dialami sering menimbulkan kecemasan, gangguan emosi dan juga depresi. Jika tidak ditanggani dengan baik akan membuat individu jatuh pada gangguan jiwa. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyrakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pasien hemodialisa tentang kesehatan mental. Metode yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan adalah ceramah dan tanya jawab serta menggunakan media leaflet. Kegiatan diawali dengan pretes kemudian dilakukan pendidikan kesehatan dan diakhiri post test tentang kesehatan mental. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan terdapat peningkatan tingkat pengetahuan pasien hemodialisa menjadi 100% (25 orang) baik. Ketua paguyuban pasien hemodialisa banana RS Siloam Kupang dapat melajutkan program edukasi masalah kesehatan mental pada pasien HD shif berikutnya dan juga penting untuk memberikan edukasi kesehatan untuk masalah kesehatan mental agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien hemodialisa</p>2025-09-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Yustina Kristianingsih, Dominggus Ruku Yudit Pramono, Yunita Wigunahttps://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jpm/article/view/2852 Socialization of 3B+A For School Age Children2025-09-29T15:22:39+07:00Monika Sawitri Prihatini[email protected]Ririn Probowati[email protected]Mamik Ratnawati[email protected]<p>Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi kita semua agar tubuh dapat tumbuh sehat, cerdas, dan kuat. Kita semua memerlukan zat gizi dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan namun juga tidak kekurangan. Jika mengkonsumsi makan sehari-hari kurang beranekaragam, maka akan timbul ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat dan produktif serta akan menimbulkan berbagai penyakit. Untuk itu diperlukan komposisi makanan yang sesuai dengan komposisi 3B+A yaitu Beragam, Bergizi, Berimbang (3B) dan Aman (A). Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk mensosialisasikan 3B+A pada anak usia sekolah agar anak dapat memahami pentingnya makan yang beragam, bergizi, berimbang dan aman. Metode pengabdian masyarakat ini dengan memberikan pendidikan kesehatan pada anak kelas 4-6 di salah satu SD di Desa Puton Kabupaten Jombang dengan jumlah 45 anak. Pemberian pendidikan kesehatan dilaksanakan di masing-masing kelas 4-6 dan setiap kelas memerlukan waktu kurang lebih 45 menit. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, anak-anak mengetahui dan memahami bahwa makanan yang dikonsumsi harus mengandung 3B+A dan anak-anak dapat melakukan penilaian sederhana bahwa yang mereka konsumsi sehari-hari belum memenuhi kriteria 3B+A. Konsumsi makanan 3B+A sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup terutama untuk anak-anak yang masih dalam fase pertumbuhan dan perkembangan agar tumbuh kembangnya dapat optimal</p>2025-09-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Monika Sawitri Prihatini, Ririn Probowati, Mamik Ratnawatihttps://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jpm/article/view/2736Peningkatan Pengetahuan Lansia Tentang Kesiapsiagaan Bencana2025-07-30T15:38:06+07:00Norman Gati[email protected]Dita Mirawati[email protected]Muhammad Zaenul Arifin[email protected]<p>Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra serta di pertemuan tiga lempeng tektonik (Indo-Australia, Eurasia, Pasifik). Kondisi ini memungkinkan indonesia sangat rentan terhadap bencana alam, terutama banjir. Kota Surakarta merupakan salah satu wilayah yang sering terdampak banjir, disebabkan oleh curah hujan tinggi, topografi wilayah yang datar, tata ruang yang kurang baik, kerusakan lingkungan, dan perubahan iklim. Kejadian banjir menimbulkan dampak signifikan, termasuk risiko kesehatan (diare, demam berdarah) dan kerugian ekonomi. Kelompok lansia merupakan kelompok rentan terhadap dampak bencana karena proses degeneratif fisik dan psikologis, seperti penurunan fungsi organ, respons gerak lambat, dan penurunan kemampuan kognitif yang mempengaruhi adaptasi informasi baru. Oleh karena itu, diperlukan upaya mitigasi dan adaptasi yang komprehensif, termasuk edukasi yang ditargetkan untuk lansia, guna meningkatkan kapasitas mereka dalam merespons, merawat diri, dan menyelamatkan diri selama bencana, sehingga dapat menekan angka korban.Tujuan: Meningkatkan pengethuan lansia tentang kesiapsiagaa bencana. Metode : penyuluhan kesehatan dengan menggunakan power point dan role play peragaan. Hasil : terdapat peningkatan pengetahuan lansia tentang kesiapsiagaan bencana dari tingkat pengetahuan baik dan kurang menjadi baik dan sangat baik sekali. Kesimpulan : Terdapat perubahan skor tingkat pengetahuan tentang kesiapsiagaan bencana pada lansia setelah dilakukan penyuluhan. Rekomendasi: melakuakn edukasi kesiapsiagaan pada kelompok rentan lansia sebagai upaya untuk menngkatkan kapasitas lansia dalam menhadapi becana.</p>2025-09-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatanhttps://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jpm/article/view/2816Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengolahan Produk Holistik Nugget Nabati: Inovasi Nugget Tempe Dengan Sayuran Sebagai Makanan Alternatif Yang Kaya Protein Nabati 2025-09-29T15:07:04+07:00Novita Surya Putri[email protected]Tria Anisa Firmanti[email protected]Atik Pramesti Wilujeng[email protected]Ali Syahbana[email protected]<p>Perubahan gaya hidup yang memiliki pola makan yang kurang sehat. Serta gemarnya masyarakat mengkonsumsi produk siap saji diperlukan modifikasi produk pangan bahan ekonomis yang sering di konsumsi mitra yaitu produk nabati untuk di olah menyerupai produk siap saji seperti nuget. Tujuan kegiatan ini untuk memberdayakan serta meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan makanan lokal (tempe dan sayur) sebagai makanan alternatif yang kaya protein nabati. Metode yang digunakan <em>Participatory Learning and Action</em> (PLA). Metode PLA merupakan proses pembelajaran dengan melibatkan komunitas (masyarakat) agar berpartisipasi secara aktif dalam proses kegiatan. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 2 September 2024 , yang diikuti oleh 6 orang dosen 6 orang mahasiswa. Mitra kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK Lingkungan cungking Kelurahan Mojototo Banyuwangi, terdapat 15 orang ibu yang mengikuti kegiatan ini. Hasil kegiatan ini sebelum dilakukan edukasi dilakukan <em>pre-test</em> tentang pengetahuan gizi, pola makan sehat, pengolahan makanan lokal dan sayuran lokal, dari hasil <em>pre-test</em> menunjukkan sebagaian besar mitra yaitu 9 orang (60%) memiliki pengetahuan kurang tentang pengetahuan gizi, pola makan sehat, pengolahan makanan lokal dan sayuran lokal. Setelah dilakukan pre-test mitra diberikan edukasi tentang pengenalan gizi dan pola makan sehat yang dan pengolahan tempe dan sayuran lokal dalam pemenuhan gizi. Setelah diberikan materi mitra dilakukan post-test dengan hasil sebagian besar mitra memiliki pengetahuan tentang pengetahuan gizi, pola makan sehat, pengolahan makanan lokal dan sayuran lokal baik 13 orang (87%). Mitra memahami pengenalan gizi dan pola makan dan pengolahan tempe dan sayuran lokal dalam pemenuhan gizi. Dengan adanya edukasi ini pengetahuan dan pengalaman mitra meningkat.</p>2025-09-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatanhttps://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jpm/article/view/2770Peningkatan Pengetahuan tentang Penatalaksanaan Hipertensi Emergensi Menggunakan Media Booklet2025-08-20T12:08:08+07:00Ika Silvitasari[email protected]Muhlizardy[email protected]Anik Sulistyowati[email protected]<p>Hipertensi emergensi merupakan kondisi kegawatan akibat tekanan darah yang sangat tinggi dan berisiko menyebabkan kerusakan organ vital jika tidak ditangani dengan tepat. Pengetahuan masyarakat mengenai penatalaksanaan hipertensi emergensi masih terbatas, terutama di wilayah Puskesmas Ngoresan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan warga pra lansia dan lansia mengenai penatalaksanaan hipertensi emergensi melalui media booklet. Metode yang digunakan adalah Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PKM) dengan peserta sebanyak 15 orang yang memiliki riwayat hipertensi atau berisiko hipertensi. Evaluasi dilakukan dengan mengukur tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan menggunakan kuesioner. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada tingkat pengetahuan peserta setelah diberikan penyuluhan menggunakan booklet, dengan kategori baik meningkat dari 7% menjadi 80%. Kesimpulan penelitian ini menyatakan bahwa media booklet efektif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai hipertensi emergensi. Diharapkan hasil ini dapat menjadi acuan bagi Puskesmas dan kader posyandu dalam melakukan edukasi dan skrining hipertensi untuk mencegah komplikasi serius.</p>2025-09-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Ika Silvitasari, Muhlizardy, Anik Sulistyowatihttps://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jpm/article/view/2732Pemberdayaan Remaja Melalui Edukasi Terapi Herbal Dalam Penanganan Gejala Premenstrual Syndrome2025-09-29T14:22:18+07:00Lailatul Khusnul Rizki[email protected]Yati Isnaini Safitri[email protected]Siska Nurul Abidah[email protected]Esty Puji Rahayu[email protected]Pratiwi Hariyani Putri[email protected]<p>Premenstrual Syndrome (PMS) merupakan masalah kesehatan reproduksi yang umum dialami oleh remaja putri, ditandai dengan gejala fisik dan emosional seperti nyeri haid, kelelahan, mudah marah, serta gangguan konsentrasi. Di Kelurahan Kemasan, Krian, Sidoarjo, hasil observasi awal menunjukkan sebagian besar remaja putri mengalami gejala PMS namun belum mengetahui cara penanganan yang tepat dan aman. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja mengenai penanganan PMS melalui terapi herbal.</p> <p>Metode yang digunakan meliputi penyuluhan interaktif tentang PMS dan terapi herbal, praktik langsung pembuatan ramuan jamu kunyit asam dan wedang jahe, serta evaluasi melalui pretest dan posttest.</p> <p>Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan peserta, dari 12% sebelum pelatihan menjadi 85% setelah pelatihan. Seluruh peserta mampu mengikuti praktik pembuatan ramuan herbal dan menyatakan minat untuk menerapkannya secara mandiri. Kegiatan ini mendapat dukungan kader PKK dan perangkat kelurahan yang berencana mengintegrasikan program ke dalam agenda pembinaan remaja.</p> <p>Edukasi terapi herbal efektif meningkatkan pemahaman dan keterampilan remaja dalam menangani PMS secara alami. Disarankan kegiatan serupa dikembangkan dengan cakupan lebih luas serta pemantauan berkelanjutan untuk mengoptimalkan dampaknya.</p>2025-09-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Lailatul Khusnul Rizki, Yati Isnaini Safitri, Siska Nurul Abidah, Esty Puji Rahayu, Pratiwi Hariyani Putrihttps://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jpm/article/view/2771Penguatan Keterampilan P3k Dan Bantuan Hidup Dasar Pada Siswa Sekolah Dasar2025-08-19T11:19:41+07:00lintang andhaning[email protected]Friska Ayu[email protected]Moch Sahri[email protected]Muhammad Ilmi Ashshiddiqi[email protected]<p>Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu tindakan yang dapat menyelamatkan diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita. K3 juga harus diterapkan, terutama bagi anak-anak sekolah dasar. Hal ini dikarenakan banyaknya potensi bahaya di sekolah dasar, seperti jatuh dan terpeleset. Fakta menunjukkan bahwa lingkungan sekolah merupakan tempat anak-anak menghabiskan waktu dan berpotensi menyebabkan cedera ringan. Penting bagi anak-anak sekolah dasar untuk mengetahui cara menangani luka dengan pertolongan pertama dan penting bagi siswa untuk mengetahui pengetahuan bantuan hidup dasar. Penggunaan UKS juga harusnya diperlukan dalam kegiatan ini. Namun, UKS yang berada di Sekolah Dasar Kemiri 1 ini sudah tidak berfungsi daan dialih fungsikan menjadi ruang penyimpanan dan peletakkan alat-alat olahraga lainnya. Tahapan pelaksanaan ini dibagi menjadi 3 yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Metode pelaksanaan sosialisasi ini dilakukan dengan penyampaian materi menggunakan power point, penampilan edukasi video, dan praktek langsung mengenai P3K dan BHD. Pengukuran keberhasilan kegiatan sosialisasi ini menggunakan <em>Pre Test</em> dan <em>Post Test</em> dan lalu diukur menggunakan uji <em>sample paire T test</em>. Setelah dilakukannya sosialisasi ini banyak siswa yang menjadi paham dan bisa mempraktekkan langsung bagaimana penggunaan P3K dan BHD.</p>2025-09-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 lintang andhaning, Friska Ayu, Moch Sahri, Muhammad Ilmi Ashshiddiqi