Health Education With A Peer Group Approach To Improve Attitudes Related To Adolescent Reproductive And Psychosocial Health
Pendidikan Kesehatan Metode Peer Group Dalam Upaya Peningkatan Sikap Terkait Kesehatan Reproduksi Dan Psikososial Remaja
DOI:
https://doi.org/10.33023/jpm.v8i1.1070Keywords:
health education, peer group, sexual health, psychosocial, adolescentAbstract
Kesehatan reproduksi merupakan keseluruhan keadaan pada kesehatan mental, kesehatan fisik dan pekerjaan sosial mengenai segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses, serta tidak adanya penyakit dan kecacatan. Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Dalam perkembangannya semua remaja akan mengalami masa pubertas, yang mana merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju orang dewasa yang sesungguhnya. Di masa tersebut terdapat beberapa perubahan pada diri remaja baik secara fisik maupun kesehatan reproduksinya.
Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan sikap terkait kesehatan reproduksi dan psikososial pada remaja dengan pendekatan peer group. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode Participatory Learning and Action (PLA).
Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatnya sikap remaja terhadap kesehatan reproduksi dan psikososial, terlebih di masa pandemi COVID-19. Pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan psikososial remaja penting untuk dilakukan secara berkesinambungan agar terus dapat diingat dan diaplikasikan oleh remaja. Hal ini penting untuk tetap menjaga kualitas generasi penerus
Downloads
References
Abedian, Z., Kabirian, M., Mazlom, S. R., & Mahram, B. (2011). The effects of peer education on health behaviors in girls with dysmenorrhea. In Journal of American Science (Vol. 7, Issue 1). http://[email protected]//www.americanscience.org.
Alavi-Arjas, F., Farnam, F., Granmayeh, M., & Haghani, H. (2018). The Effect of Sexual and Reproductive Health Education on Knowledge and Self-Efficacy of School Counselors. Journal of Adolescent Health, 63(5), 615–620. https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2018.05.031
Astuti RN. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Seks Pranikah Pada Remaja Kelas XI Di SMAN 1 Kretek Bantul Tahun 2016. Yogyakarta.
Marmi. (2013). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mönks, F.J., Knoers, A.M.P., & Haditono, S.R. (2008). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nelson, K. M., Pantalone, D. W., & Carey, M. P. (2019). Sexual Health Education for Adolescent Males Who Are Interested in Sex with Males: An Investigation of Experiences, Preferences, and Needs. Journal of Adolescent Health, 64(1), 36–42. https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2018.07.015
Psaki, S. R., Chuang, E. K., Melnikas, A. J., Wilson, D. B., & Mensch, B. S. (2019). Causal effects of education on sexual and reproductive health in low and middle-income countries: A systematic review and meta-analysis. SSM - Population Health, 8. https://doi.org/10.1016/j.ssmph.2019.100386
Wulandari, Y. F. (2020). ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA SAAT PERIODE MENSTRUASI. Malaysian Palm Oil Council (MPOC), 21(1), 1–9. http://mpoc.org.my/malaysian-palm-oil-industry/