Empowerment Of Family In Treating Odgj (Persons With Mental Disorders) At Home Through Psycoeducation And Assistance As An Effort Relapse Prevention
Pemberdayaan Keluarga Dalam Merawat Odgj (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Di Rumah Melalui Psikoedukasi Dan Pendampingan Sebagai Upaya Relapse Prevention
DOI:
https://doi.org/10.33023/jpm.v8i3.1236Keywords:
ODGJ , Psikoedukasi, KekambuhanAbstract
There is no health without mental health, sebagaimana definisi sehat yang dikemukakan oleh World Health Organization bahwa “health as a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity” (WHO, 2013). Neuropsikiatrik menyumbang 13% dari total Disability Adjusted Life Years (DALYs) yang hilang karena semua penyakit dan cedera di dunia diperkirakan akan meningkat hingga 15% pada tahun 2020 (WHO, 2001). Terjadi peningkatan prevalensi orang dengan gangguan jiwa dari 1,7 tiap 1000 rumah tangga di tahun 2013 Riskesdas, (2013) menjadi 7 tiap 1000 mil rumah tangga pada tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Penyebab utama disabilitas pada kelompok usia paling produktif (15-44 tahun) adalah gangguan jiwa. Stigma, penolakan, mengucilkan atapun diskriminasi sebagai bentuk dampak sosial, seringkali menimpa orang dengan gangguan jiwa. Hilangnya hari produktif untuk mencari nafkah bagi ODGJ maupun keluarga yang harus merawat, serta tingginya biaya perawatan yang harus ditanggung keluarga maupun masyarakat (Susanto, 2013). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pengelola program pelayanan kesehatan jiwa, diketahui bahwa masih cukup tinggi angka kejadian kekambuhan yang disebabkan putus obat karena keluarga yang merawat sudah jenuh dan merasa tidak ada harapan untuk kesembuhan anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa, selain itu masih terdapat beberapa posyandu kesehatan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Sumurgung yang masih kurang aktif dalam kegiatan pendampingan/kunjungan rumah. Melalui Pelaksanaan kegiatan Pengabdian masyarakat Program Kemitraan yang diselenggarakan oleh Dosen Poltekkes Kemenkes Surabaya Prodi Keperawatan Tuban bekerjasama dengan Puskesmas dan Posyandu wilayah kerja Puskesmas Sumurgung telah membantu meningkatkan pemahaman keluarga tentang pencegahan kekambuhan dan perawatan keluarga dengan Gangguan Jiwa, keluarga juga mampu mengidentifikasi berbagai maslah yang selama ini dirasakan selama merawat keluarga dengan gangguan jiwa.
Downloads
References
Center for Mental Health Services Substances Abuse and Mental Health Services Administration. (2009). Family Psychoeducation.
Ermelinda., dan Maftuha. 2015. Terapi Lingkungan pada Pasien Gangguan Jiwa. Surabaya: Stikes
Friedman, M. (2010). Keperawatan Keluarga teori dan praktek. 5ed. Jakarta: EGC.
Fisher, P. (2009). Building Your Program: Family Psychoeducation. HHS Publication.
Goldenberg, H. and Goldenberg, I. (2008) Family Therapy an Overview. Cengage Learning, Brookscole.
Gunarsa, Yulia, S.D., Singgih D Gunarsa.(2012).Psikologi Untuk Keluarga.Jakarta ;. Penerbit Libri.
Gyamfi, P., Walrath, C., Burns, B., Stephens, R.L. (2009). Family Education and Support Services in System of Care. Journal of Emotional and Behavioral Disorders 18(1):14-26.
Hawari (2003). PsikometriAlatUkur (Skala) KesehatanJiwa. Jakarta: FKUI
Kaplan & Sadock. (2007). Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Psikiatri Klinis.Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Kementerian Kesehatan (2014). Stop Stigma dan Diskriminasi terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Kementerian Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar.
Karimah, Azimatul. 2012. Peran Keluarga pada Penderita Gangguan Jiwa. Surabaya: Unair
Kemenkes RI. 2016. Peran Keluarga Dukung Kesehatan Jiwa
Leff, J. (2001). Can We Manage Without the Mental Hospital? Australian & New Zealend Journal of Psychiatry. August (1).
Lefley, H. P. (2009). Family Psychoeducation for Serious Mental Illness. Oxford University Press (Vol. 1).
Lucksted, A., Downing, D., Mc.Farlane., W.R.. (2012). Recent Developments in Family Psychoeducation as an Evidence?Based Practice. Journal of Marital and Family Therapy 38(1):101-21 •
Mitayasari, Eva. 2018. Peran Keluarga dalam Perawatan ODGJ. Surabaya: Unair
Susanto, 2013. Psikoedukasi Keluarga dengan Masalah Gangguan Jiwa.
Undang-Undang No. 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa.
Varcarolis, E.M., Carson, V.B. and Shoemaker, N.C. (2006) Foundations of Psychiatric Mental Health Nursing: a Clinical Approach. 5th Edition, Saunders.
World Health Organization. (2001). Mental Health: A Call for Action by World Health Ministers.