Improving The Capabilities Of Nurses In Effective Communication Based On Patient Safety In Sidoarjo District
Peningkatan Kemampuan Perawat Dalam Komunikasi Efektif Berbasis Keselamatan Pasien (Patient Safety) Di Kabupaten Sidoarjo
DOI:
https://doi.org/10.33023/jpm.v9i2.1638Keywords:
perawat, komunikasi efektif, keselamatan pasienAbstract
Akhir-akhir ini banyak masalah-masalah keperawatan muncul ke ranah publik akibat ketidak puasan pasien akan pelayanan yang diterima. Kesalahan komunikasi tenaga professional di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan bisa mengakibatkan kesalahan tindakan yang bisa berakibat fatal yaitu Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), sehingga pasien berada pada kondisi yang lebih buruk bahkan meninggal. Mengingat issue keselamatan pasien merupakan masalah yang sangat penting, maka sasaran keselamatan pasien atau International Patient Safety Goals (IPSG), mendorong perbaikan spesifik melalui beberapa pendekatan, salah satunya meningkatkan efektivitas komunikasi antar para pemberi layanan. Strategi yang harus ditempuh meliputi peningkatan pendidikan bagi perawat pelaksana (practicioners) melalui pelatihan. Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, merupakan lembaga pendidikan yang mempersiapkan sumber daya manusia kesehatan, khususnya bidang keperawatan. Salah satu Program Studi D-III Keperawatan berada di Kabupaten Sidoarjo. Oleh karena itu Poltekkes Kemenkes Surabaya mempunyai kewajiban dan tanggung jawab moral untuk ikut mengembangkan ilmu keperawatan, bekerjasama dengan Organisasi Profesi (DPD PPNI Kabupaten Sidoarjo) dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan dengan memenuhi keamanan dan keselamatan pasien. Semua perawat harus memiliki kemampuan komunikasi efektif untuk memenuhi keselamatan pasien di semua fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu perawat perlu ditingkatkan pengetahuan dan ketrampilannya melalui pendidikan dan pelatihan tentang komunikasi efektif. Sasaran kegiatan ini adalah perawat di fasilitas pelayanan kesehatan baik rumah sakit pemerintah/swasta dan puskesmas. Pelatihan komunikasi efektif berbasis keselamatan pasien untuk perawat dilaksanakan selama dua hari dengan materi tentang: Standar keselamatan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan. Konsep Nurse Characteristics untuk keselamatan pasien, Tata laksana Organisasi Keperawatan untuk keselamatan pasien, Manajemen keperawatan untuk keselamatan pasien, dan Komunikasi efektif metode SBAR berbasis keselamatan pasien. Hasil evaluasi kegiatan pelatihan diperoleh peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan. Luaran dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah tersusunnya modul Komunikasi Efektif Berbasis Keselamatan Pasien di Fasilitas Kesehatan, diperoleh HAKI video komunikasi efektif, Publikasi di Jurnal Ilmiah, serta adanya sertifikat pelatihan Komunikasi efektif berbasis keselamatan pasien yang terakreditasi PPNI
Downloads
References
RI KBK dan PMKK. Laporan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat. 2017;1–371.
Leonard P. Exploring ways to manage healthcare professional-patient communication issues. [cited 2018 Dec 9]; Available from: https://www.nice.org.uk/guidance/csg4
Irianto BG, Rahariyani LD. Cardiac emergency prevention through personal and environmental factors. Medico-Legal Updat. 2020;20(1):1312–7.
Randmaa M, Mårtensson G, Swenne CL, Engström M. SBAR improves communication and safety climate and decreases incident reports due to communication errors in an anaesthetic clinic: A prospective intervention study. BMJ Open. 2014;4(1).
Müller M, Jürgens J, Redaèlli M, Klingberg K, Hautz WE, Stock S. Impact of the communication and patient hand-off tool SBAR on patient safety: A systematic review. BMJ Open. 2018;8(8).
Stewart KR, Hand KA. SBAR, communication, and patient safety: An integrated literature review. MEDSURG Nurs. 2017;26(5):297–305.