PENGUATAN KESEHATAN JIWA PADA REMAJA UNTUK MENCEGAH BULLYING
DOI:
https://doi.org/10.33023/jpm.v11i2.2874Keywords:
bullying, remaja, kesehatan jiwaAbstract
Bullying sering kali terjadi pada anak-anak maupun remaja, baik dilakukan secara individu maupun berkelompok. Remaja yang mengalami bullying memiliki risiko lebih tinggi terhadap gangguan kesehatan, baik fisik maupun mental. Dampak yang mungkin timbul pada korban di antaranya adalah munculnya gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan, dan kesulitan tidur yang dapat terbawa hingga dewasa. Penguatan kesehatan mental sekaligus pengembangan keterampilan sosial-emosional bagi remaja perlu dilakukan agar siklus kekerasan tidak terus berlanjut. Menjaga kesehatan mental, khususnya pada remaja yang sedang berada dalam fase perkembangan identitas diri, menjadi hal yang sangat penting. Dengan kondisi mental yang sehat, remaja akan lebih tahan terhadap risiko bullying, baik dalam posisi sebagai korban maupun potensi menjadi pelaku. Keadaan mental yang sehat menjaga agar individu dapat mengatasi stres secara wajar dan dapat menjalin hubungan sosial yang positif dan bermakna. Melalui kegiatan edukasi, pendampingan, dan pembinaan karakter, siswa dapat meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif bullying serta menumbuhkan sikap empati, saling menghargai, dan solidaritas antar teman sebaya. Dengan demikian, penguatan kesehatan jiwa bukan hanya berfungsi sebagai sarana pencegahan perilaku menyimpang, tetapi juga sebagai fondasi terciptanya lingkungan sekolah yang aman, suportif, dan kondusif bagi perkembangan remaja secara optimal. Dengan adanya penguatan kesehatan jiwa, remaja diharapkan memiliki kemampuan mengelola emosi, meningkatkan rasa empati, dan membangun hubungan sosial yang sehat sehingga mampu mencegah terjadinya bullying di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Melalui kolaborasi berbagai pihak, tercipta lingkungan yang aman, suportif, dan kondusif bagi tumbuh kembang remaja, sekaligus memperkuat fondasi untuk mencetak generasi muda yang sehat jiwa, berkarakter positif, dan bebas dari perilaku bullying
Downloads
References
Anisah, L. N. (2021). Penguatan kesehatan mental remaja sebagai upaya pencegahan kekerasan gender berbasis online (KGBO). Jurnal Dedikasi Hukum, 1(2), 151–163. https://ejournal.umm.ac.id/index.php/jdh
Anggraini, R. F., Ardinata, A., Agustriyani, F., & Palupi, R. (2025). Hubungan perilaku bullying terhadap kesehatan mental di SMP 4 Gading Rejo. Health Research Journal of Indonesia, 3(4), 197–203.
Ferasinta, F., Rozani, L., Novitasari, S., Padila, P., Sartika, A., & Lina, L. F. (2024). Peningkatan pengetahuan dalam pencegahan terjadinya bullying pada usia remaja. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 2(2), 131–138. https://journal.bengkuluinstitute.com/index.php/JUPENGKES
Hitiyaut, M., Hatuwe, E., & Tunny, I. S. (2024). Pencegahan perilaku bullying guna menjaga kesehatan mental remaja di SMK Kesehatan Tiant Mandiri Ambon. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa, 2(6), 1–8. https://jurnalpengabdianmasyarakatbangsa.com/index.php/jpmba/index
Hasanah, A. H. O., Rahmah, A. S., & Sari, S. G. (2023). Upaya mencegah dampak cyberbullying terhadap kesehatan mental remaja. Journal of Counseling, Education and Society, 4(2), 11–17. https://doi.org/10.29210/08jces366000
Mardiani, A., Sulistiowati, N. M. D., & Darmayanti, N. L. P. (2023). Dampak psikologis bullying pada remaja: Studi kasus di SMA Negeri 1 Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana, 10(1), 56–67. https://doi.org/10.24843/JPU.2023.v10.i01.p06
Munawarah, R. R. D. (2022). Dampak bullying terhadap perkembangan sosial emosional anak usia dini (Studi kasus di Raudhatul Athfal Mawar Gayo). Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak, 8(1), 15–32. https://doi.org/10.22373/bunayya.v8i1.13440
Nurdiana, M., Islami, D. P., Sabilah, S., Iman, A. A., & Budiman. (2023). Sosialisasi pencegahan bullying untuk menjaga kesehatan mental di SMK Muhammadiyah 5/Aisyiyah 1. Prosiding Seminar Nasional LPPM UMJ. Universitas Muhammadiyah Jakarta. http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat
Rotinsulu, R. A. J., & Atikah, S. (2024). Pengaruh tindakan bullying terhadap kesehatan mental pada siswa SMP Katolik Pineleng, Kabupaten Minahasa. Jurnal Medika Nusantara, 2(3), 316–324. https://doi.org/10.59680/medika.v2i3.1346
Sartika, A., Yanti, L., & Noveriyanto. (2023). Kesehatan mental belajar terhadap pencegahan bullying. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 1(2), 87–98. https://journal.bengkuluinstitute.com/index.php/JUPENGKES
Setiawan, A. I. B. (2024). Edukasi pencegahan perilaku bullying sebagai upaya menjaga kesehatan mental remaja. Bida: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(2), 61–69.
Wulansari, W., Liyanovitasari, L., Rosalina, R., Susilo, E., & Galih, Y. (2021). Pengenalan pencegahan dan penanganan psikososial bullying pada remaja. Indonesian Journal of Community Empowerment, 3(1), 1–5. https://doi.org/10.35473/ijce.v3i1.872
Yang, C., Wang, J. M., & Alden, L. E. (2023). School-based interventions for bullying: A meta-analysis of randomized controlled trials. Journal of School Psychology, 96, 1–27. https://doi.org/10.1016/j.jsp.2022.12.001
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2025 shanti rosmaharani, I’in Noviana , Monika Sawitri Prihatini

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

This work is licensed under a