ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA RAGEMANUNGGAL WILAYAH KERJA PUSKESMAS SETU II BEKASI

Risk Factor Analysis of Stunting in Toddlers in Ragemanunggal Village, Setu II Bekasi Public Health Center Working Area

Authors

  • Suji Astuti STIKes Abdi Nusantara
  • Lia Idealistiana

DOI:

https://doi.org/10.33023/jikep.v9i4.1611

Keywords:

Risk Factors, Stunting

Abstract

Pendahuluan : Salah satu masalah gizi yang sering menjadi perhatian pada anak adalah stunting. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar, sehingga stunting dapat berdampak buruk bagi balita. Tujuan : Menganalisis faktor risiko stunting pada balita di Desa Ragemanunggal wilayah kerja Puskesmas Setu II Bekasi. Metode : Jenis penelitian kuantitatif deskriptif korelatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 orang responden dimana pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Hasil : penelitian menemukan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Ragemanunggal wilayah kerja Puskesmas Setu II Bekasi yaitu faktor berat badan lahir (p value = 0,010) dan riwayat penyakit menular (p value = 0,008). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan yaitu riwayat ASI ekslusif (p value = 0,219) dan pendapatan (p value = 1,000) Kesimpulan : faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu berat badan lahir dan riwayat penyakit infeksi. Oleh karena itu, diharapkan orang tua memperhatikan kebutuhan nutrisi balita, serta selalu memeriksakan kesehatan balita ke pelayanan kesehatan supaya masalah diare, kecacingan dan TB dapat segera diatasi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anggraini, Novia Dewi. (2019). Analisis faktor risiko Kejadian Stunting pada aanak usia 12-59 bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal MTPH 3 (1) : 86-93

Dharma. K. K. (2016). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.

Hidayat, A. N., & Ismawati, I. (2019). Faktor-Faktor Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Kramatwatu Kabupaten Serang. Jurnal BIMTAS: Jurnal Kebidanan Umtas, 3 (1) : 28–35

Kemendes RI. (2019). Buku saku desa dalam penanganan stunting. Jakarta : Kemendes RI

Kemenkes RI. (2018). Buletin Stunting?: Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI

Kemenkes RI. (2020). Panduan Pelaksanaan Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu untuk Kader dan Petugas Posyandu. Direktorat Gizi Masyarakat, 1–30.

Kemenkes RI. (2021). Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Tahun 2021. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kosim. (2016). Buku ajar Neonatologi. Jakarta : IDAI

Notoatmodjo, Soekidjo. (2016). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurmawati dkk. (2021). Analisis faktor risiko kejadian stunting pada balita diwilayah kerja Puskesmas Ramung Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah. Jurnal of Healthcare Technology and Medicine 7 (2) : 1137-1157

Nurmayasanti, A., & Mahmudiono, T. (2019). Status Sosial Ekonomi dan Keragaman Pangan pada Balita Stunting dan Non-Stunting Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wilangan Kabupaten Nganjuk. Amerta Nutrition, 3 (2) : 114–121.

Oktafirnanda, Yuka & Pratiwi P, Hasanah. (2021). Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting di Desa Helvetia Medan. Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif (SENTRINOV) ke VII, 7 (1) : 239 - 251

Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2021. (2021). Tentang Percepatan Penurunan Stunting

Permenkes RI Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak.

Permenkes RI Nomor 25 Tahun 2014. (2014). Upaya Kesehatan Anak, (1), 1–24.

Purnamasari, Ika dkk. (2022). Analisis Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Balita. jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 9 (1) : 48-56

Rahayu, A. dkk. (2018). Study guide - Stunting dan upaya pencegahannya. Yogyakarta : MINE

Septiari B. (2018). Balita Cerdas dan Pola Asuh Orang Tua. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT. Alfabeta.

Sulistiyaningsih, S. H., & Niamah, S. (2020). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Kabupaten Pati. Coping: Community of Publishing in Nursing, 8(4), 382.

Supriyatu. (2021). Analisis faktor risiko yang berhubungandengan Kejadian Stunting pada balita. Jurnal Kebidanan Malahayati (JKM) 7 (4) : 599-606

Sutriana dkk. (2020). Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita di Kawasan Pesisir Kabupaten Pinrang. Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan, 3 (3) : 432- 443

Trihono dkk. (2015). Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Umar, F. dkk. (2021). Analisis Faktor-Faktor Risiko Stunting Anak Balita Pada Masa Pandemi Covid-19 di Puskesmas Tawaeli Kota Palu Tahun 2020s. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia, Vol. 2(1), 413–418.

WHO. (2021). The Unicef-WHO Joint Child Malnutrition Estimates Group Release New Data For 2021. Diambil dari www.who.int/news/item/06-05-2021-the-unicef-who-wb-joint-child-malnutrition-estimates-group-released-new-data-for-2021

Published

2023-08-23

How to Cite

Astuti, S. ., & Lia Idealistiana. (2023). ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA RAGEMANUNGGAL WILAYAH KERJA PUSKESMAS SETU II BEKASI: Risk Factor Analysis of Stunting in Toddlers in Ragemanunggal Village, Setu II Bekasi Public Health Center Working Area. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 9(Supp-2), 230-235. https://doi.org/10.33023/jikep.v9i4.1611