Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Perubahan Tekanan Darah Post Hemodialisis Di Rsud Kabupaten Indramayu

Authors

  • Wayunah Wayunah STIKes Indramayu
  • Muhammad Saefulloh

DOI:

https://doi.org/10.33023/jikep.v7i3.815

Keywords:

Interdialityc Weight Gain, Quick of blood, perubahan tekanan darah, usia, lama hemodialisa

Abstract

Latar Belakang. Perubahan tekanan darah dapat terjadi selama menjalani terapi hemodialisa. Perubahan dapat terjadi peningkatan atau penurunan tekanan darah.  Berdasarkan karakteristik pasien, faktor usia, Interdialityc Weight Gain (IDWG), quick of blood (QoB) dan lama hemodialisa memiliki kaitan dengan perubahan tekanan darah post hemodialisa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perubahan tekanan darah post hemodialisa pada pasien PGK yang menjalani hemodialisa rutin di UPTD RSUD Kabupaten Indramayu.

Metode. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-secsional. Jumlah sampel sebanyak 123 responden yang yang dipilih berdasarkan tehnik  consecutive sampling. Instrumen peneliti menggunakan lembar observasi dan sphygmomanometer aneroid. Data dianalisis dengan uji Pearson Chi-Suare.

Hasil. Hasilnya sebanyak 108 (87,8%) mengalami perubahan tekanan darah post hemodialisa, baik mengalami penurunan maupun peningkatan, sedangkan 15 (12,2%) tidak mengalami perubahan tekanan darah (tetap). Sebanyak 64 (52%) responden mengalami penurunan tekanan darah post hemodialisa. Faktor usia (p-value = 0,604; 95% CI); IDWG (p-value = 0,144; 95% CI);  QoB (p-value = 0,767; 95% CI); dan lama menjalani hemodialisa (p-value = 0,506; 95% CI) tidak berhubung dengan perubahan tekanan danarah post hemodialisa.

Kesimpulan dan Saran. Perubahan tekanan darah post hemodialisa tidak dipengaruhi oleh faktor usia, IDWG, QoB, dan lama waktu menjalani hemodialisa. Artinya ada faktor lain yang mempengaruhi perubahan tekanan darah post hemodialisa. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang faktor lain yang mempengaruhi perubahan tekanan darah post hemodialisa dan mendapatkan metode yang tepat untuk menemuka faktor dominan yang mempengaruhi perubahan tekanan darah post hemodialisa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Assimon, M.M and Flythe, J. E. (2015). Intradialytic Blood Pressure Abnormalities: The Highs, The Lows and All That Lies Between. American Journal of Nephrology, 42, 337–350. https://doi.org/10.1159/000441982

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Hasil Utama Rikesdas 2018.

Black, J., & Hawk, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah: Manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan. Elsevier.

Daugirdas, J.T., Blake, P.B., & Ing, T. S. (2007). Physiologic principles and urea kinetic modeling: Handbook of dialysis fourth edition. Lippincott Williams & Wilkins.

Flythe, J.E. Kunaparaju, S., Dinesh, K., Kathriyn, T., et al. (2012). Factors Associated With Intradialytic Systolic Blood Pressure Variability. American Journal of Kidney Diseases, 59(3), 409 = 418.

Georgianos, P.I and Agarwal, R. (2017). Blood Pressure and Mortality in Long-Term Hemodialysis—Time to Move Forward. American Journal of Hipertention., 30(3), 211–222. https://doi.org/10.1093/ajh/hpw114

Heerspink, H. J. L. et all. (2009). Effect of lowering blood pressure on cardiovascular events and mortality in patients on dialysis: a systematic review and meta-analysis of randomised controlled trials. The Lancet, 373(9668), 1009–1015.

Indonesian Renal Registry (IRR). (2016). Laporan data IRR tahun 2016.

IRR. (2018). 11th Report Of Indonesin Renal Registry 2018Registry, In.

Kallenbach, J.Z., Gutch, C.F., Stoner, M.H.,& Corea, A. L. (2005). Review of hemodialysis for nursing and dialysis personnel (7ed.). Elsevier Saunders.

Klabunde, R. E. (2007). Cardiovascular physiology concept: renin-angiotensinaldosteron.

Naysilla, A.M dan Partiningrum, D. L. (2012). Faktor Risiko Hipertensi Intradialitik Pasien Penyakit Ginjal Kronik. Undip.

NKF-KDOQI. (2009). Clinical practice guidelines on hypertension and antihypertensive agents in chronic kidney disease, Guideline 12.

Pearce, E. (2010). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT Gramedia Pustaka Utama.

PERNEFRI. (2008). Pedoman Pelayanan Hemodialisis di Sarana pelayanan Kesehatan. Direktorat Jendram Bina pelayanan Medik Depkes RI.

Saferi, A & Mariza, Y. (2013). Keperawatan medikal bedah (Keperawatan Dewasa). Nuha Medika.

Smeltzer, S., C., dan Bare, G. (2015). Buku ajar Keperawatan medikal Bedah Brunner & Suddarth. EGC.

Sugiono. (2016). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Van Buren, P.N., Kim, C., Toto, R. and Inrig, J. K. (2011). Intradialytic Hypertension and the Association with Interdialytic Ambulatory Blood Pressure. Clinical Journal of the American Society of Nephrology, 6, 1684–1691. https://doi.org/10.1097/MNH.0b013e32834db3e4.

Van Buren, P. N. (2017). Pathophysiology and Implications of Intradialytic Hypertension. Curren Opinion in Nephrology and Hypertension, 26(4), 303–310. https://doi.org/10.1097/MNH.0000000000000334

Published

2021-08-31

How to Cite

Wayunah, W., & Muhammad Saefulloh. (2021). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Perubahan Tekanan Darah Post Hemodialisis Di Rsud Kabupaten Indramayu. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 7(3), 49-55. https://doi.org/10.33023/jikep.v7i3.815