HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN AKTIVITAS FISIK PENDERITA DIABETES MELITUS DI RS AIRLANGGA JOMBANG

The Relationship of Self-Efficacy with Physical Activity of People with Diabetes Mellitus at Airlangga Jombang Hospital

Authors

  • Alik Septian Mubarrok Stikes Pemkab Jombang
  • Anik Puji Wiyanti RS Airlangga Jombang

DOI:

https://doi.org/10.33023/jikep.v9i1.1415

Keywords:

Self-Efficacy, Physical Activity, Diabetes Mellitus

Abstract

Pendahuluan: Aktivitas fisik yang kurang merupakan faktor resiko penyakit kronis (Diabetes). Aktivitas fisik dapat berjalan dengan teratur apabila memiliki kenyakinan diri atau bisa dikenal dengan istilah self-efficacy. Menurut Sample Registration Survey (SRS) tahun 2014 diabetes mellitus penyebab kematian nomor 3 di Indonesia dengan presentase sebesar 6,7%, setelah stroke 21,1% jantung koroner 12,9%. Tujuan: untuk mengetahui hubungan self-efficacy dengan aktivitas fisik pada penderita Diabetes Mellitus. Metode: desain yang digunakan adalah analitik korelasional. Variabel independen dan Dependen Penelitian ini yaitu Self-Efficacy dan Aktivitas Fisik. Populasi sebanyak 85 pasien dan sample sejumlah 70 pasien, teknik sampling menggunakan accidental sampling. Instrumen dengan Kuisoner Baecke et al. Analisa data menggunakan Uji statistic spearman rho. Hasil: analisa data menunjukkan dari 41 responden yang memiliki self-efficacy cukup Simpulan: penderita Diabetes Melitus diharapkan dapat memahami pentingnya self-efficacy dan aktivitas fisik bagi penderita DM terutama yang juga mengalami penyakit degenerative seperti hipertensi dll

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anandarma, S. O., Asmaningrum, N., & Nur, K. R. M. (2021). Hubungan Efikasi Diri Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Risiko Rawat Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Harjono Kabupaten Ponorogo. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, 8(2), 39–49. https://doi.org/10.32539/jks.v8i2.15301

Anindita, M. W., Diani, N., & Hafifah, I. (2019). Hubungan Efikasi Diri Dengan Kepatuhan Melakukan Latihan Fisik Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Nusantara Medical Science Journal, 4(1), 19. https://doi.org/10.20956/nmsj.v4i1.5956

Apriliani, I. M., Purba, N. P., Dewanti, L. P., Herawati, H., & Faizal, I. (2021). Open access Open access. Citizen-Based Marine Debris Collection Training: Study Case in Pangandaran, 2(1), 56–61.

Asrikan, M. A. (2016). Relationship of Self Efficacy with Self Care Activity in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus in Pandan Arang Boyolali Hospital. http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-muhammadar-1607-1-artikel-n.pdf

Astuti, N. (2014). Efikasi Diri Dan Manajemen Diri Pada Pasien Dengan Diabetes Tipe 2: Sebuah Review Sistematik. Photon: Jurnal Sain Dan Kesehatan, 5(1), 13–18. https://doi.org/10.37859/jp.v5i1.189

Basri, M., Rahmatiah, S., Andayani, D. S., K, B., & Dilla, R. (2021). Motivasi dan Efikasi Diri (Self Efficacy) dalam Manajemen Perawatan Diri Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 695–703. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.683

Firmansyah, M. R. (2019). Hubungan Efikasi Diri Dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas 7 Ulu Palembang Tahun 2017. Jurnal ’Aisyiyah Medika, 1(1), 1–7. https://doi.org/10.36729/jam.v1i1.241

Gedengurah, I. G. K. (2011). EFIKASI DIRI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2. 21.

Ghufron, N. M., & Risnawati, R. (2010). Teori-Teori Psikologi. ArRuzz Media.

Kinibalu, J., Rw, R. T., Kebun, K., Kota, T., & Pos, K. (1979). HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN KEPATUHAN MELAKUKAN LATIHAN FISIK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARGAMAKMUR KABUPATEN BENGKULU UTARA Hastuti Widiarti , Veby Fransisca Rozi , Devi Cynthia Dewi Dosen Prodi SI Kesehatan Masyarakat STIKes Bhakti Husada Bengkulu PENDAHULUAN Penyakit kronis menjadi masalah kesehatan yang sangat serius dan dapat menyebabkan kematian terbesar di seluruh dunia , salah satunya adalah diabetes melitus ( DM ), dimana penyakit diabetes mellitus ini salah satu penyakit yang timbul akibat buruknya perilaku dan gaya hidup yang buruk . Diabetes Melitus ( DM ) yaitu penyakit yangterjadi karena kelebihan gula di dalam darah sehingga penderitanya tidak mampu menggunakan insulin secara efektif atau tidak dapat menghasilkan jumlah insulinyang cukup ( Kholifah , 2015 ). Jumlah kasus dan prevalensi diabetes melitus terus meningkat selama beberapa dekade terakhir demikian pula dengan angka mortalitas . Berdasarkan data dari IDF ( International Diabetes Federation ) pada tahun 2019 sebanyak 463 juta orang di dunia menderita diabetes melitus dan jumlah ini di proyeksikan mencapai 578 juta penderita diabetes melitus padatahun 2030 , dan700 juta pada tahun 2045 . Dari keseluruhan kasus diabetes melitus sebanyak 90 % adalah penderita diabetes mellitus ( DM ) tipe 2 dan 10 % sisanya merupakan penderita diabetes melitus ( DM ) tipe 1 dan diabetes melitus ( DM ) Gestasional ( William et al , 2019 ). Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI ( Info DATIN ) 2020 hampir semua provinsi di Indonesia menunjukkan peningkatan prevalensi diabetes mellitus dari tahun 2017 sampai tahun 2018 . Tingginya angka kejadian diabetes dapat meningkatkan komplikasi , berdasarkan penelitian Yoga dkk ( 2016 ) pasien dengan diabetes melitus memiliki tingkat rawat inap tertinggi dan peningkatan resiko merugikan bahkan menyebabkan kematian akibat komplikasi diabetes melitus seperti stroke , buta dan amputasi akibat gangrene . Untuk mencegah terjadinya komplikasi dari diabetes melitus , maka perlu dilakukan pengontrolan diabetes melitus diantaranya adalah dengan edukasi , pembatasan diet melalui Terapi Nutrisi Medis ( TPM ), regimen pengobatan , peningkatan aktivitas jasmani / latihan fisik . Didapatkan Hastuti Widiarti , Veby Fransisca Rozi , Devi Cynthia Dewi | 78.

Lathifah, N. L. (2017). The Relationship Between Duration Disease and Glucose Blood Related to Subjective Compliance in Diabetes Mellitus. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(2), 218. https://doi.org/10.20473/jbe.v5i22017.218-230

Lukitasari, D. R., Kristiyawati, S. puguh, & Riani, S. (2021). Hubungan Efikasi dan Motivasi diri dengan Self care Management Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Toroh II. Seminar Nasional UNIMUS, 4, 1197–1209.

Munir, N. W., & Solissa, M. D. (2021). Hubungan Self-Efficacy Dengan Self Care Pada Pasien Diabetes Melitus. Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia, 5(1), 9. https://doi.org/10.52020/jkwgi.v5i1.1972

Nellisa, D., Khairani, K., Keperawatan, R. R.-J. I., & 2022, undefined. (2022). Hubungan Self Efficacy Dengan Kualitas Hidup Lansia Dengan Diabetes Mellitus Di Kota Banda Aceh. Jurnal.Unsyiah.Ac.Id, 10(3), 1. http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JIK/article/view/22351

Ningsih, O. S. (2016). Pengaruh Intervensi Pendidikan Kesehatan Dan Self Efficacy Terhadap Perubahan Perilaku Kesehatan Dan Kadar Gula Darah Pada Pasien Dm Di Kabupaten Manggarai, Ntt. Jurnal Wawasan Kesehatan, 1(2), 107–125.

Noor, J. (2015). Medotologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Prenadamedia Group.

Tita Puspita Ningrum, Hudzaifah Al fatih, H. H. (2022). Gambaran Kepatuhan Diabetes Self Management Pada Penderita Dm Tipe Ii Pada Puskesmas Babakan Sari. Jurnal Keperawatan BSI, 10(1), 163–167.

Published

2023-02-25

How to Cite

Mubarrok, A. S., & Anik Puji Wiyanti. (2023). HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN AKTIVITAS FISIK PENDERITA DIABETES MELITUS DI RS AIRLANGGA JOMBANG: The Relationship of Self-Efficacy with Physical Activity of People with Diabetes Mellitus at Airlangga Jombang Hospital. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 9(1), 172-178. https://doi.org/10.33023/jikep.v9i1.1415